PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA

PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS) 

Remaja sehat yang hidup di tengah masyarakat memiliki kemampuan berbuat sesuatu bagi remaja lainnya yang membutuhkan bantuan mengenai kesehatan. Apasih Remaja Sebaya itu mari kita simak pembahasan di berikut ini 👌


1. Makna dari pendidikan remaja sebaya 

Pendidikan remaja sebaya atau bisa disingkat dengan PRS adalah penjabaran dari kesetiakawanan dan perasaan se-nasib sepenanggungan. Ini merupakan bukti bahwa seorang teman adalah sahabat sejati. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebenarnya sudah melakukan PRS; misalnya dalam bentuk komunikasi dua arah dengan teman sebaya. Kadang-kadang kita menasehati teman kita. Pada waktu lain, teman kita menasehati kita tetang sesuatu. Ini semata-mata dilakukan karena kita saling menyayangi teman sebaya kita.

PRS yang kita pelajari di sini tidak lain ialah melaksanakan segala sesuatu yang sudah biasa kita lakukan. Cuma, kali ini menyangkut pada kesehatan dan kesejahteraan remaja. Demi kesuksesan masa depan bersama. Sesuai dengan cita-cita masing-masing.

Par PRS yang sudah dilatih didorong untuk terpanggil menyebarluaskan pengetahuan kepada teman-teman sebaya, di sekolah dan di kelompok bermain, sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi oleh teman-teman sebayanya. Tentu saja, para pendidik sendiri diharapkan menjadi panutan bagi teman-teman sebayanya dalam berperilaku. Sikap menjaga rahasia teman juga merupakan persyaratan yang utama. 

2. Peran keluarga dalam PRS 

~Mengapa rasa cinta keluarga sangat diperlukan remaja? 
Keluarga merupakan masyarakat terkecil di mana seorang remaja hidup. Dibandingkan dengan masyarakat lain, khususnya masyarakat sekolah dan kelompok bermain, dalam keadaan normal remaja tinggal dalam belajar dan mempersiapkan masa depan sangat bergantung pada keterdekatan remaja tersebut dengan keluarga.

Rasa cinta kepada keluarga (bagaimanapun keadaan keluarga keadaan keluarga kita masing-masing) menjadi perekat bagi tumbuhnya rasa tanggung jawab, kematangan, kedewasaan seseorang rasa cinta di antara anggota keluarga ditunjukkan dengan adanya rasa saling percaya, saling menghargai, saling bersikap jujur, dan saling terbuka diantara anggota keluarga. Rasa cinta juga dicerminkan pada cara-cara berkomunikasi antar-anggota keluarga. 

~Faktor apa saja yang menghambat komunikasi dalam keluarga? 
Tiap-tiap anggota keluarga memiliki pendidikan dan pengalaman sendiri-sendiri. Pendidikan dan pengalaman itu disampaikan dalam pendapat dan sikap ketika menghadapi suatu hal atau masalah. Perbedaan-perbedaan pendapat dan sikap tersebut sebenarnya wajar saja. Asalkan semua anggota keluarga saling menghargai pendapat dan sikap anggota keluarga yang lain. Masalah muncul jika orang tua cenderung menganggap mereka sudah lebih dulu dewasa dan kaya pengalaman. Sementara itu anak-anak, juga dalam kurun waktu remaja, belum cukup matang untuk berpendapat dan bersikap dalam sesuatu hal. Sebaliknya, di kalangan remaja juga sering timbul pendapat bahwa merekalah yang lebih tahu masalah-masalah kehidupan masa kini. Sementara itu, orang tua mereka sudah kuno, ketinggalan zaman, dan pendapatnya tidak sesuai dengan keadaan sekarang.

Komunikasi antara remaja perempuan dan orang tua serta anggota keluarga lain sering kali lebih sulit. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pendapat tentang apa yang layak dikerjakan remaja putri.

Jika perbedaan tersebut menjadi tajam pada hal-hal yang penting, dari pihak remaja seyogianya jangan bertindak keras & kasar. Sikap terpuji adalah diam atau mengiyakan (meski tidak setuju dengan pendapat atau sikap orang tua). Itu bisa dilakukan sambil mencari waktu dan situasi yang tepat untuk secara perlahan-lahan memberitahukan/merayu kepada orang tua tentang pendapat dan sikapnya yang berbeda. Jika masalahnya sangat serius, sedangkan rayuan tidak mempan, hadirnya orang ketiga mungkin bisa membantu. Kakek saudara tua yang lain, kadang bisa berperan sangat baik dalam menjebatani perbedaan yang ada. Dalam situasi seperti ini tindakan remaja yang paling fatal ialah "meninggalkan keluarga" baik terang-terangan maupun diam-diam dan mengalihkan kepercayaan kepada orang lain. 

3.Peran Teman Sebaya

~ Apakah teman itu? 
Teman sejati ialah orang yang hadir di hadapan kita dan siap menolong kita pada saat kita memerlukannya ("a friend indeed is a friend in need") . Orang  yang tanpa diminta  siap menolong kita. Dalam bahasa sajak : "Yang siap menyedikan bahu untuk kita menangis ("shoulder to cry on"). Persis seperti yang terjadi dalam perminan bujur sangkar yang pecah, teman adalah orang yang memperhatikan kebutuhan orang lain, dan dengan ikhlas memberikan miliknya agar mereka bisa menyelesaikan tugas.

~Apakah Teman Sebaya itu?

Teman sebaya adalah teman yang amat akrab dengan kita karena jenis kelamin yang sama, usia yang berdekatan, rumah bersebelahan, bersekolah di tempat yang sama, seminat & seterusnya. Dengan demikian, di antara teman sebaya menjadi teman senasib sepenanggungan. Karena keterdekatannya, teman sebaya bisa saling mempengaruhi sesuatu menuju kebaikan. Sebaliknya kesetiakawanan diantara teman sebaya bisa pula saling menjerumuskan ke dalam hal-hal yang beresiko merugikan.

Dalam kerangka pengertian tersebut, dalam keluarga sebenarnya remaja memerlukan teman sebaya , baik antara remaja dan kakak yang sudah dewasa maupun antara remaja dan kedua orang tua. Dari pihat remaja, yang terpenting adalah sikap menjadi "friend in need" dalam keluarga. Seyogianya, kedua orang tua dan saudara lain juga siap menjadi teman sebaya bagi remaja dalam keluarganya. 

~Bagaimana remaja menempatkan diri sebagai teman sebaya bagi remaja lain? 

Tantangan bagi setiap remaja yaitu antara lain sebagai berikut :
• Mencari dan mendapatkan teman 
   sebaya  yang bisa saling mengajak pada 
   kebaikan dan bukannya mengajak pada
   hal-hal yang kurang baik.
• Menjadi contoh bagi teman sebaya lain
  baik dalam sikap maupun kepribadian.
• Menempatkan diri sebagai teman 
  sebaya teman-teman di lingkungan 
  sekolah atau lingkungan bermain, yang 
  dipercaya akan dapat membantu 
  memecahkan segala macam persoalan  
  tanpa diminta. Juga, dalam keluarga 
  masing-masing. 

4. Cara melaksanakan pendidikan remaja sebaya 

Karena Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) dikemas dalam bentuk komunikasi tidak resmi antar teman sebaya, maka tidak ada cara baku untuk melaksanakannya. Tempatnya bisa di mana saja. Waktunya bisa kapan saja. Bisa satu kali bisa berkali-kali pertemuan. Suasananya bisa apa saja. Yang paling penting ialah menciptakan suasana saling percaya. Usahakan agar dijaga kerahasiaan teman.

Seyogyanya Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) dilakukan dalam tahapan - tahapan sebagai berikut:

·Tahap Penerimaan:

Pada tahap ini yang penting ialah mendengarkan keluhan atau masalah yang dialami teman. Tunjukkan rasa tertarik anda. Bantu ia untuk mengungkapkan keseluruhan permasalahan yang dideritanya. Jangan beri nasehat apapun pada tahap ini. Dengan menceriterakan permasalahan kepada orang yang dipercaya, ia sebenarnya telah menyelesaikan 50% dari permasalahan yang mengganjalnya.
Beberapa teman yang berperilaku berisiko kadang tidak mengerti sama sekali risikonya. Menghadapi teman yang demikian, diperlukan pertanyaan-pertanyaan pancingan, agar sedikit demi sedikit ia memahami risiko yang sedang dihadapinya. Ingat, jangan beri nasehat dalam tahap ini.

·Tahap Pemasukan Ide:

Pada tahap ini, pelan-pelan ide anda dimasukkan ke dalam benak dan hati teman anda. Usahakan untuk tidak tergesa-gesa, dan jangan sekaligus banyak ide dimasukkan sekaligus. Sebaiknya sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan berurutan.
Juga  diharapkan  agar pemasukan  ide jangan  dikemas  dalam  suasana  ‘menggurui’ atau ‘mendikte’. Kalau bisa diusahakan agar dibuat suasana sedemikian rupa  sehingga seakan-akan ide itu bukan datang dari anda, tetapi dari teman anda sendiri. Dengan kata lain, pada tahap ini anda membimbing teman anda untuk siap menolong diri sendiri.

Sekali lagi ditekankan, bahwa pada tahap ini anda harus membuktikan bahwa anda sendiri konsekuen dengan sikap anda. Anda adalah contoh remaja yang sehat dan sejahtera. Yang paling penting ialah untuk mengimbangi keseluruhan upaya pemasukan ide dengan doa kehadirat  Allah SWT.

·Tahap Pemeliharaan:

Ide  yang  sudah  dimasukkan,  harus  dipelihara.  Karena  pembentukan    atau perubahan perilaku memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, diperlukan upaya terus-menerus, berulang-ulang mengajak teman menuju arah dan cita-cita yang telah disepakati bersama.

Usahakan agar tahap pemeliharaan ini disamarkan  dalam bentuk silaturahmi biasa. Sehingga tidak kelihatan bahwa anda memaksakan keinginan anda untuk diikuti teman anda. Yang penting keseringan berkomunikasi dan membahas masalah-masalah yang ada. Yang tidak kalah penting ialah agar keseluruhan PRS selalu diimbangi dengan doa
 
Sekian dari saya semoga bermanfaat bagi kita semua 

Jadilah remaja yang berperan bukan jadi remaja yang baperan

Wassalamu'alikum wr wb 

Postingan populer dari blog ini

Kepemimpinan dalam Pramuka